Tuhanku di senja mu ku merenung
Tentang semua takdir yang kini mulai hadir
Tanah yang ku pijak kini seolah sudah mulai enggan untuk berteman
Deburan ombak yang dulu ku suka pun seolah mulai menjauh dariku
Mungkinkah ini semua teguran dari mu Tuhanku ?
Atau mungkin alam memang sudah enggan berteman dengan kami ?
Tanah yang kami pijak kini mulai bergoyang
Laut yang kami arungi mulai ganas tak terkendali
Dan gunung yang kami daki pun kini mulai meronta
Entah lah Tuhan, semua hanya terlihat semu di mata kami
Mataku pun seolah enggan untuk melihat semua ini
Telinga ku juga seolah tak ingin mendengar jeritan kesedihan ini
Jakarta, Januari 2019
Tan Okyan
Kamis, 07 Februari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Tak pernah bosan ku ketik kata demi kata Menjadi sebuah kalimat indah berisi makna Seperti biasa dikala senja mulai datang Ditemani langi...
-
Maafkan ku nona Telah Membiarkan matamu basah oleh air kesedihan Menambah goresan luka di hatimu Yang dulu ku janjikan takan pernah terja...
-
Dalam rintihan hujan kucoba merenung Tentang sang kasih dengan sedikit aroma petrichor Walau dalam kebisingan hujan ku coba tetap tenang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar